Situs-situs pertemanan berkembang pesat di Indonesia. Mungkin ada yang pernah mendengar yang namanya Friendster, situs yang termasuk populer di Indonesia pada waktu saya SMA dan awal-awal kuliah. Namun sekarang ini, Friendster sudah banyak ditinggalkan penggunanya dan banyak beralih ke situs pertemanan yang lainnya seperti Facebook, Twitter.
Mendengar kata "Facebook" dan "Twitter", sudah tidak asing lagi di telinga para pengguna internet. Kepopuleran situs ini sangat tinggi, bahkan untuk situs "facebook" mendapat peringkat 1 dalam hal situs yang sering diakses di Indonesia berdasarkan Alexa per tanggal 27-2-2010.
- Dapat menjalin silaturahmi dengan teman, saudara, keluarga, komunitas, dll. Dengan adanya situs pertemanan ini, kita masih bisa berkomunikasi dengan mereka walaupun secara jarak dan waktu terkadang sulit untuk bertatap muka secara langsung karena kesibukan masing-masing.
- Dapat menjadi ajang saling bertukar informasi sehingga tetap update dengan informasi terkini.
- Akhir-akhir ini situs pertemanan seperti Facebook dimanfaatkan untuk kontrol sosial juga. Contohnya : kasus Prita Mulyasari, kasus Bibit-Chandra, dll
- Dapat menjadi penghilang rasa suntuk, dengan berkomunikasi ataupun dengan bermain game.
- Situs pertemanan dapat digunakan sebagai media promosi, entah itu mempromosikan produk, jasa, instansi, atau hal lain. Bahkan, pada saat pemilu legislatif kemarin, sebagian caleg juga menggunakan facebook untuk media kampanyenya.
Namun, alangkah baiknya apabila kita juga melihat dampak negatif dari situs pertemanan ini sehingga kita dapat terhindar dari hal-hal yang tidak kita diinginkan. Sama saja seperti kiasan sebilah pisau, di satu sisi akan sangat berguna yang dapat digunakan untuk memasak namun di sisi lain dapat membahayakan penggunanya jika tidak berhati-hati, bahkan bisa membunuh penggunanya.
Dampak negatif yang mungkin terjadi adalah sebagai berikut :
- Saking nyamannya membuka situs pertemanan, terkadang kita tak menyadari bahwa kita hanya membuang-buang waktu saja di situs pertemanan tersebut alias tidak ada kerjaan. Itu masih wajar, malah ada yang mempunyai kerjaan yang setumpuk, ehh dianya malah asik saja di sana. Hal ini jelas sekali dapat mengurangi kinerja kita sebagai pelajar / maasiswa / karyawan.
- Dapat menimbulkan salah paham antar pengguna. Menulis di wall atau comment merupakan bentuk komunikasi di dunia maya. Terkadang bahasa tulisan itu dapat menimbulkan kesalahpahaman karena tulisan dapat berbeda pengertian antara satu orang dengan orang lainnya.
- Banyak penipuan yang terjadi. Contoh terbaru adalah kasus penculikan melalui "facebook", beritanya dapat dilihat disini.
- Mungkin ada para pengguna situs pertemanan yang berpikir "ngapain bergaul diluar,, panas !!! mending di facebook / twitter / plurk aja". Hal ini sangat keliru, karena berkomunikasi via situs pertemanan dengan berkomunikasi langsung berbeda. Klo memang tidak punya waktu alias sibuk ya ga pa pa memanfaatkan teknologi, tapi lebih baik berinteraksi secara langsung (mengobrol, bercanda, melakukan kegiatan, dll).
Yang perlu diingat hanyalah berhati-hati dan tidak berlebihan dalam berpesbukan, atau ber twiteran, atau ber - ber yang lain. Teringat akan pesan bang NAPI, "Waspadalah - waspadalah".
No comments:
Post a Comment
** Terima Kasih **